school17 | UMJ Optimalkan Teknologi, Seminar Nasional & ICE CREAM 2024, Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) akan menyelenggarakan Seminar Nasional dan Teknologi Tahun 2024 (Semnastek 2024) dan International Conference On Engineering, Construction, Renewable Energy, And Advanced Materials (ICECREAM) 2024 secara hibrida melalui Zoom dan di Aula Djoenda FT UMJ pada Selasa, 30 April 2020.
Tema “Synergizing Sustainable Technologies Towards Resilient Future” diangkat di forum ini. Forum ini bertujuan untuk mengoptimalkan teknologi saat ini tanpa mengorbankan semangat sains dan teknologi. Muhammad Hadi, Wakil Rektor I UMJ, mengapresiasi kegiatan FT dan FTan karena kedua fakultas memiliki bidang ilmu yang saling berkaitan. Ungkapnya, “Ini merupakan suatu keselarasan antara Visi UMJ dengan akreditasi unggul yang diraih.”
“Tentunya orientasi akreditasi Unggul adalah bagaimana pengembangan keilmuan ini dapat berorientasi pada lingkup internasional dan alhamdulillah mitra yang menjalin dalam forum ini adalah di tingkat internasional,” ujar Hadi.
Dia berharap ke depannya FT dapat berkolaborasi dengan fakultas lain, tidak hanya dengan FTan saja, tetapi juga dengan fakultas yang saling berkaitan dengan bidang keilmuannya. Hal ini terutama berlaku dalam bidang kesehatan karena teknologi telah merambat ke berbagai bidang, seperti robotika, kecerdasan buatan, dan teknik, serta bidang lain yang membutuhkan teknologi. Dia juga berharap FT akan melibatkan perwakilan dari berbagai negara di dunia.
Irfan Purnawan, dekan FT UMJ, mengatakan bahwa forum Semnastek telah diadakan sembilan kali, sedangkan ICECREAM hanya tiga kali. Dia menambahkan bahwa di kemudian hari, kolaborasi antara kedua fakultas dapat dilakukan dengan fakultas lain, baik di UMJ maupun di kampus lain, dengan harapan FT UMJ dapat berkembang di dalam maupun luar negeri.
“Ada yang berbeda juga dengan Semnastek dan ICECREAM kali ini yaitu adanya kegiatan lomba untuk mahasiswa serta siswa. Jadi bukan hanya dosen yang mempunyai wawasan global tentang keteknikan, tetapi juga mahasiswa dengan kompetensinya untuk dikompetisikan,” jelas Irfan.
“Untuk siswa, tentunya menjadi ajang promosi bagi kami sehingga kelak mereka dapat memilih FT dan FTan di UMJ untuk berkuliah dan sukses bersama,” tambah Irfan.
Sularno, Dekan FTan UMJ, mengatakan bahwa kerja sama antara kedua fakultas adalah penting karena dunia pertanian akan ketinggalan zaman jika tidak ada kemajuan teknologi.
“Kami berterima kasih karena telah digendong oleh FT sehingga kami dapat menggunakan teknologi baru, terlebih FTan UMJ yang bergerak di bidang urban farming,” ungkap Sularno.
“Kami merasa diuntungkan karena akan mengadopsi teknologi-teknologi dari FT demi kemajuan bersama, paling tidak dari elektro, kemudian kerja sama dengan kimia yang mana dua-duanya ini dapat dikolaborasikan dengan baik,” ucap Sularno.
“Ke depannya sains ini bisa dikembangkan dan tidak boleh ditinggalkan sehingga UMJ ini terus berkemajuan apalagi sekarang UMJ sudah berakreditasi Unggul. Kolaborasi dari ketiga kelompok keilmuan yaitu sosial humaniora, sains, dan kesehatan,” tegas Sularno.
Menurut Renty Anugerah Mahaji Puteri, Ketua Panitia Semnastek dan ICECREAM 2024, sekitar 96 makalah telah diterima.
“Ada 62 paper untuk Semnastek dalam Bahasa Indonesia dan selebihnya 34 paper untuk ICECREAM dalam Bahasa Inggris. Ciri khas papper tersebut berkaitan dengan ilmu keteknikan dan juga ilmu pertanian Jadi tidak hanya fokus pada bidang engineering saja, tetapi berkaitan juga dengan bidang agrikultur,” jelasnya.
“Walaupun selalu ada peningkatan dari berbagai aspek, tapi kami harap untuk tahun depan ada hal-hal baru yang bisa dimunculkan. Tidak hanya penambahan dari sisi kompetisi karya tulis ilmiah dan poster seperti tahun ini saja, tetapi memungkinkan ada lomba dari hasil kolaborasi dalam hal kompetisi tertentu di bidang-bidang yang terkait,” pungkas Renty.
Pembicara penting dari lima negara hadir di Semnastek dan ICECREAM 2024: Prof. Alberto dari Universitas Manchester; Prof. Kubilay Kurtulus Bastas dari Universitas Selcuk Konya, Turki; Priyatno Bambang Hernowo dari PII DKI Jakarta; Prof. Hazima Bin Wan Ibrahim dari Universitas Tun Hussein Onn, Malaysia; dan Assoc. Prof. Muhammad Aziz dari Universitas Tokyo, Jepang.
Baca juga: